Marhaban yaa Ramadhan,
selamat datang bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan rahmah. Dalam
suatu hadist dikatakan bahwa “berpuasalah maka kamu akan sehat”.
Terlepas dari kedudukan hadist tersebut diatas kuat atau lemah, berbagai
penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ibadah puasa sangat
bermanfaat bagi kesehatan pada orang sehat tanpa penyakit ataupun pada
orang yang mengidap suatu penyakit. Bagaimana tinjauan dari ilmu
kesehatan terutama fisiologi (ilmu faal tubuh) sehubungan dengan ibadah
puasa berikut akan diuraikan beberapa diantaranya:
Dari segi fisiologi puasa pada bulan ramadhan
adalah suatu upaya untuk mengistirahatkan sistem pencernaan selama 1
bulan yang telah bekerja selama 11 bulan. Puasa yang
dilakukan pada bulan Ramadhan sebenarnya identik dengan cleansing
(pembersihan) atau detoksifikasi (upaya pengeluaran racun dari dalam
tubuh). Orang sehat pada umumnya menyimpan 3-5 pounds menurut Dr.
Valerie Saxon (sekitar 1,3-2,2 kg) kotoran didalam ususnya, dengan
berpuasa pada bulan ramadhan maka puasa bisa membersihkan usus dari
semua kotoran tersebut. Istilah yang sering digunakan dalam proses
detoksifikasi dengan cara berpuasa adalah autolisis (auto-digestion) yang secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pengeluaran sisa metabolisme dan zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh dalam jumlah berlebih, dan ini pula yang para ahli anggap sebagai dasar teori dari proses detoksifikasi, yang merupakan proses pembersihan terhadap racun atau sisa zat lain yang berbahaya.
Namun pada saat proses
autolisis/auto-digestion, karena menggunakan material sisa-sisa di dalam
tubuh termasuk racun dan lain-lain bersirkulasi di dalam tubuh, hal
tersebut dapat menyebabkan sakit kepala, mual, pusing, lelah, lemas dan
beberapa orang mengalami diare dan gejala fisik lainnya. Hal inilah yang
dirasakan beberapa orang pada awal puasa yang memang tidak terbiasa
berpuasa. Penyebabnya adalah racun mulai dilepaskan sel tubuh kedalam
aliran darah. Hal ini tentunya adalah pertanda yang baik, jadi tidak
benar jika menyalahkan puasa, tetapi perhatikan bagaimana pola makan
anda selama ini. Hal ini pun dapat menyebabkan nafas dan keringat
menjadi bau, air seni berwarna pekat kuning, selama puasa. Walaupun
kedengarannya tidak baik, tetapi hal ini akan lebih baik jika anda
nikmati dan alami saja, daripada sisa metabolisme dan racun tersebut
tinggal didalam tubuh, karena akan menyebabkan kerusakan sel dan
penuaan dini. Beberapa orang kemudian terkadang membatalkan puasanya
karena alasan ketidaknyamanan ini dan proses auto digestion akan
berhenti setelah makan.
Hari pertama puasa akan terasa cukup berat,
badan sangat capai, seluruh badan terasa pegal, kepala pusing, dan emosi
mudah tersulut, Hari kedua puasa, rasa capai sedikit berkurang, badan
terasa agak baikan, emosi mudah terkendali, tapi rasa capai tetap ada.
Pada hari ketiga, sistim pencernaan akan jadi lebih baik, makanan apapun
akan terasa enak (tapi sebaiknya tidak makan berlebihan), dan sesudah
makan, akan terasa lonjakan energi dalam diri anda, ini adalah sesuatu
yang hanya dirasakan bagi orang yang berpuasa.
Beberapa hal dapat menyebabkan proses
pembuangan racun didalam tubuh tidak berjalan sempurna. Menurunnya
fungsi liver, ginjal, kulit, dan paru-paru adalah beberapa penyebabnya.
Racun yang tidak terbuang tersebut akan disimpan didalam tubuh, didalam
lemak tubuh. Racun ini adalah merupakan hasil proses dari makanan
ataupun minuman yang kita konsumsi setiap hari, serta dari polusi
lingkungan tempat kita berada. Pada saat tidak berpuasa, sel akan selalu
sibuk memproses apa yang masuk kedalam tubuh kita, sehingga tidak punya
kesempatan untuk membuang racun dari dalam tubuh.
Karena itulah, puasa justru dianjurkan bagi
orang sakit, walau tidak diwajibkan. Proses auto-digesting yang
membersihkan sisa racun di dalam tubuh dapat menyembuhkan berbagai macam
penyakit, misalnya penyakit kardiovaskular, penyakit pencernaan,
penyakit metabolik atau pun penyakit pernafasan. Puasa bisa menyembuhkan
mereka yang mempunyai penyakit kronis ataupun penyakit degeneratif
seperti penyakit jantung, hipertensi, rematik , diabetes bahkan kanker
sekalipun. Peristiwa autolisis (auto-digestion) selama puasa adalah
penyebabnya. Selama masih ada racun didalam tubuh susah bagi orang sakit
untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
Setelah satu minggu berlalu di bulan puasa,
tubuh akan merasa baikan hal ini disebabkan karena tubuh telah
beradaptasi dengan jam makan yang baru, kebanyakan racun sudah terbuang
dari tubuh, beban kerja sel dan sel lemak sudah berkurang. Sel-sel tubuh
mengeluarkan racun dan masuk ke dalam darah, lalu diteruskan ke liver,
racun ini kemudian dibuang melalui urine dengan bantuan ginjal, melalui
keringat via kulit, dan melalui nafas dengan bantuan paru-paru. Namun
pada beberapa orang masalah lain dapat muncul, seperti keluhan akan
kolik renal dan gouty arthritis (asam urat), dan gastritis/maag. Semua
itu terjadi karena reaksi detox, gangguan ini terjadi bukan sepenuhnya
gara-gara puasa, tapi lagi-lagi anda perlu memperhatikan apa yang anda
konsumsi selama berbuka puasa maupun sahur.
Perasaan mengantuk dan tidak semangat sesaat
setelah berbuka puasa sering terjadi apabila makan terlalu kenyang, hal
ini disebabkan organ pencerna diperut membutuhkan dan mengambil
pasokan oksigen lebih banyak dari biasanya dan ini mengakibatkan otak
menjadi kekurangan pasokan oksigen sehingga menyebabkan kantuk dan
lemas.
Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan
tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan
adrenalin. Adrenalin selama ini dikenal berhubungan erat dengan keadaan
tegang, marah, stress, takut serta jengkel. Saat marah terjadi
peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan
memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer,
meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial
dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin
juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan
rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko
penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner,
stroke dan lainnya.
Sebagai penutup tulisan ini manfaat puasa
yang dipaparkan diatas akan didapatkan apabila berpuasa dengan penuh
keimanan tentunya, tetap beraktifitas fisik, serta memperbanyak shalat
sunnah, berbuka ataupun sahur tidak berlebihan, usahakan makan mengikuti
anjuran Rasullulah sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga
udara…wallahu a’lam* (dari berbagai sumber). diambil dari Kompasiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar