Selamat Datang di Blog PPNI Cilacap

Minggu, 28 September 2008

Hanya sebuah cerita "Antara Mentri, Mantri dan Materi "

Pada suatu kesempatan aku datang ke sebuah Sekolah Dasar di desa yang sangat ndeso ya....jelas..KAtROK dan bertanyalah aku kepada salah satu siswa laki-laki kelas 3 yang paling kusut dan dekil Sarman namanya," Dik, kalau besar kelak kamu pengin jadi apa..? kemudian ia menjawab " Jadi Mentri pak " aku lantas balik bertanya " Apa itu mentri "? dia balik menjawab " Yang sering muncul di tivi itu lho pak, pakaiannya bersih naiknya mobil, duduknya di kursi yang bisa mubeng (muter, red) pasti enak, duitnya banyak lagi...? " Ya....ya.. betul, betul sekali kamu belajar yang bener-benar ya, jangan suka mbolos ".
Di hari yang lain aku sedang duduk di sebuah angkruk ( bangku panjang) sambil menunggu bus mau ke kota kebetulan ada anak sekolah berseragam SMP bersih gagah dan kayaknya ..........mandan pinter aku lihat didada namanya JONY ONDHO aku bertanya " Dik kamu kelihatannya dari SMP di kota ya...? diapun menjawab," Iya pak, SMP di kota, SMP yang paling favooorit..!" " Pasti kamu anak pinter, mau jadi apa sih besok ". dia menjawab kembali " Pasti pengin jadi orang yang sukses seperti pejabat itu lho ya... Mentri laaah, kan enak pak. GPL ( ga pakai lari-lari) ngejar bus segala". Di kesempatan lain aku bertemu dengan walimurid lulusan sebuah SMU yang tidak terlalu favoriiiit, Kaslam namanya aku melihat membawa brussur sebuah akademi akupun bertanya " Pak Kaslam, putranya mau kuliah pak, dimana ?" "Iya pak di AKPER saja". "Knapa pakai saja pak, AKPER kan ya bagus" jawabku. " Lha iya pak, kuliah jaman sekarang ga gampang, bisa kuliah ga bisa kerja, bisa diterima ga bisa duitnya, bisa-bisa kita jadi punyeng tok nafsu besar tenaga kurang, ya mending di AKPER". "Oo...oo..gitu ya pak " gumamku sambil mengambil hape karena ada SmS.
Di waktu yang lain aku bertemu dengan ibu-ibu dan anaknya laki-laki yang sengaja mencari tanya apa masih ada pendaftaran mahasiswa baru di AKPER . " Pokoknya anakku harus di AKPER pak, itu lho pakdenya aja sukses jadi Mantri ga usah jadi mentri ya bisa beli mobil, rumahnya bagus duitnya juga banyak mau barangkat haji lagi ".kata bu Sarmi. "Maksud ibu bagaimana" kataku. Kemudian bu Sarmi menjawab "Iya pak, dulu ketika kecil cita-cita anakku ini ya jadi menteri tapi kan ga mungkin wis lah ( sudahlah, red) dadi mantri ya sama saja yang penting bisa cari duit"
Setelah itu lantas aku berpikir knapa ya tak satupun anak yang saya ketemui dari yang di desa sampai anak kota yang bercita-cita jadi perawat, dan perawat merupakan alternatif saja manakala yang lain sudah tak tergapai. Kita sebagai warga perawatan sudah sepantasnyalah selalu bangga dan menjunjungtinggi profesi , sampai pada gilirannya bisa menempati jajaran profesi yang menjadi dambaan setiap orang. Kita kepengin mendengar dari diri kita sendiri anak kita juga menjadi seorang perawat. Semoga,,.... Amiiin?!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar